Saturday, April 25, 2009

Sepi

Ku pandang kanan,
hanya kotak kecil setia merenungku,
menemani setiap detik,
menyimpan segala hampa

Ku kalih ke kiri
hanya ruang gelap menerpa,
minta di suluh jalannya

bayu 'sepi' menampar wajah,

halus sekali,
tapi kejam menghiris dalam senyap,
perit!

'Sepi" aku di selangi hilai tawa,
adakah itu kegembiraan sebenarnya?
atau,
sebagai topeng menutup tangis?

'Sepi' aku dalam sendu,
apakah aku sedang bersedih?
tapi,
hanya tawa mereka kirimkan.

'Sepi' aku tanpa bicara,
Apa yang bermain di fikiran?

'Sepi' aku pada segaris senyuman,
Ikhlaskah itu?

'Sepi' aku melihat seraut wajah,
maafkan aku.
hanya itu termampu bagiku.

"Sepi' aku dalam keriuhan kota,
'Sepi' aku bertemankan gerimis senja,
'Sepi' aku resah meracau,
'Sepi' aku pada satu renungan.

Berbisik aku pada bayu,
Bisa hembuskan 'sepi' ke wilayah tanpa nama?
Anggukkan kepala.
Sepuluh jari ku susun.

'Sepi',
nasihat halus aku,
beraraklah kau kesana,
jauhi ruang ini,
benarkan tujuh warna kembali menari.

5 comments:

  1. Kemahiran bersepi di tengah riuh itu macam emas. Sukar dicari tapi bila ada, mahal!

    p.s. saya suka bersepi di tengah riuh di KLCC. :) dan ...wajah itu bayangkan sahaja sudah mati! Berlalu pergi tidak akan kembali!

    ReplyDelete
  2. sepi.
    =)

    weh.
    aku suka semua entri kau lah!
    aha.

    masa tak izin bagi lama bila pinjam wifi org.
    cau.
    nak cari apa ada buat berbuka puasa.

    ReplyDelete
  3. @pisey itu aku
    aku pun suka kau!
    ahaha..
    apa ada sini untuk kamu berbuka?
    berbuka sama cerita basi?

    ReplyDelete