Thursday, April 15, 2010

Benci

Bencinya,
setiap kali mendengar,
akan bisik makhluk bertanduk,
mudah merasuk,
terjerat tak bertali.
walau sang batin menjerit memekik,
"tolonglah,jangan!"
ego menepis,"pergi mampus kau"
hati rapuh makin mereput.

Bencinya,
setiap kali mula menapak,
untuk kesekian kali,
"penatlah bodoh"
"aku bosan begini"
lolongan jiwa minta di lepas terbiar sepi.

Bencinya,
setiap kali memandang,
senyuman nipis kau si lalang,
apa gunanya kau mengaduh.
untuk di belai segalakah?

Bencilah!
setiap kali kalah dengan 'kau.'

Monday, April 5, 2010

Hingga Sampai Waktunya

Kau bilang,
kita begini-begini dahulu,
hingga sampai waktunya,
kita berdua akan begitu-begitu.
*sambil menunding jari kepada si adam dan si hawa serta manusia kecil di dalam stroller

Kau bilang,
sudah-sudahlah,
untuk yang lepas-lepas
hingga sampai waktunya
kita akan membina istana pasir.
*tapi malamnya kau dengan dia

Kau bilang,
kita harus bikin ini,itu.
untuk hari ini.
hingga sampai waktunya,
kita berdua duduk berdua di singgahsana.
*hakikatnya habis di hirup jiwa

Kau jua bilang,
untuk aku segalanya,
hingga sampai waktunya,
sorok wajah di belakang tiang.
*yang sebenarnya dalam hati dia-aku untuk sementara

Hingga sampai waktunya,
mereka-mereka akan jerit.
Kau dungu!

Ya,
aku dungu.
sebelum sampai waktunya.