Bencinya,
setiap kali mendengar,
akan bisik makhluk bertanduk,
mudah merasuk,
terjerat tak bertali.
walau sang batin menjerit memekik,
"tolonglah,jangan!"
ego menepis,"pergi mampus kau"
hati rapuh makin mereput.
Bencinya,
setiap kali mula menapak,
untuk kesekian kali,
"penatlah bodoh"
"aku bosan begini"
lolongan jiwa minta di lepas terbiar sepi.
Bencinya,
setiap kali memandang,
senyuman nipis kau si lalang,
apa gunanya kau mengaduh.
untuk di belai segalakah?
Bencilah!
setiap kali kalah dengan 'kau.'
Thursday, April 15, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment